A.
Metode Pembelajaran Kooperatif TAI
Pembelajarn
Kooperatif
adalah metode pembelajaran di mana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil yang
saling membantu, kelompok yang dibentuk terdiri dari 4-5 siswa yang memiliki
kemampuan yang berbeda – beda (Huda, 2011: 32). Sedangkan metode pembelajaran
kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individulaization) adalah salah satu
tipe metode pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kemampuan individu,
dimana individu – individu tersebut memiliki kemampuan yang berbeda–beda dan
dijadikan dalam suatu kelompok kecil. Dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4
– 5 orang dan dengan kemampuan yang heterogen tersebut, diharapkan antar
individu dapat saling bekerjasama untuk mencapai tujuan pembelajaran. TAI pertama
kali diprakarsai oleh Robert E. Slavin yang merupakan perpaduan antara
pembelajaran kooperatif dan pengajaran individual.
Metode TAI merupakan metode pengajaran secara kelompok
dimana terdapat seorang siswa yang lebih mampu berperan sebagai asisten yang
bertugas membantu secara individual siswa lain yang kurang mampu dalam suatu
kelompok. Dalam hal ini peran pendidik hanya sebagai fasilitator dan mediator
dalam proses belajar mengajar. Pendidik cukup menciptakan kondisi lingkungan
belajar yang kondusif bagi peserta didiknya. Pada pengajaran TAI akan
memotivasi siswa saling membantu anggota kelompoknya sehingga tercipta semangat
dalam sistem kompetensi dengan lebih mengutamakan peran individu tanpa
mengorbankan aspek kooperatif.
Menurut Sharan (2009; dalam Nugroho), “TAI dikembangkan untuk beberapa alasan.
Pertama, berharap agar TAI menyediakan cara penggabungan kekuatan motivasi dan
bantuan teman sekelas pada pembelajaran kooperatif dengan program pengajaran
individual yang mampu memberi semua peserta didik materi yang sesuai dengan
tingkat kemampuan mereka dalam bidang matematika dan memungkinkan mereka untuk
memulai materi-materi ini berdasarkan kemampuan mereka sendiri. Kedua,
mengembangkan TAI untuk menerapkan teknik pembelajaran kooperatif untuk
memecahkan banyak masalah pengajaran individual”.
Ciri – ciri dari pembelajaran dengan metode TAI adalah:
1. Siswa aktif (Stahl, 1994). Siswa
belajar secara individual mempelajari materi yang telah disiapkan oleh guru.
2. Hasil belajar individual akan dibawa
ke dalam kelompok masing – masing untuk dibahas dan didiskusikan bersama
anggota kelompok.
3. Semua anggota kelompok saling
berdiskusi, saling memeriksa pekerjaan dan bertanggung jawab atas keseluruhan
jawaban yang telah dikerjakan.
4. Sebelum dibentuk kelompok, siswa
diajarkan bagaimana bekerja sama dalam kelompok, menjadi pendengar yang baik,
memberikan penjelasan kepada teman satu kelompok, berdiskusi, dan menghargai
pendapat teman lain.
5. Setiap anggota dalam kelompok
memiliki tugas yang sama, karena keberhasilan kelompok sangat diperhatikan.
6. Belajar bersama dengan teman,
7. Selama proses belajar terjadi tatap
muka antar teman
8. Saling mendengarkan pendapat di
antara anggota kelompok
9. Belajar dari teman sendiri dalam
kelompok
10. Belajar dalam kelompok kecil
Metode
pembelajaran kooperatif TAI terdiri dari beberapa komponen. Menurut Murtadlo
(2005: 54 – 55) ada 8 komponen yang menjadi bagian dari metode TAI ini,
komponen ituadalah sebagai berikut :
1. Teams yaitu pembentukan kelompok yang heterogen yang terdiri atas
4–6 siswa. Dalam kelompok tersebut, setiap individu memiliki kesempatan yang
sama untuk mengembangkan kemampuannya.
2. Placement test yaitu memberikan pre-test kepada siswa agar guru mengetahui
kemampuan siswa dalam bidang tertentu dan hasil ini juga dijadikan acuan dalam
pengelompokan. Selain dengan pretest, hasil test yang sebelumnya juga bisa
dipakai sebagai dasar pengelompokan.
3. Student creative yaitu siswa terlebih dahulu mambaca
dan memahami materi pelajan sebelum masuk dalam kelompok dan mendiskusikan materi
pelajaran tersebut.
4. Team study yaitu tindakan guru yang memberikan seperangkat
pembelajaran (seperti uraian materi) agar dipelajari dan dibahas dalam kelompok
masing – masing. Siswa sebaiknya menanyakan pada teman satu kelompok dahulu
apabila ada materi yang belum dipahami sebelum bertanya kepada guru.
5. Team
scores yaitu pemberian skor terhadap hasil belajar siswa dan penghargaan
kepada kelompok yang berhasil dan kelompok yang kurang berhasil.
6. Teaching Group yaitu pemberian materi singkat dari guru sebelum guru
memberikan materi kepada siswa.
7. Facts test yaitu pelaksanaan tes kecil untuk mengukur kemampuan siswa
setelah diberikan materi. Tes ini diberikan pada akhir pembelajaran.
8. Team Score dan Team Recognition yaitu
guru memberikan skor pada hasil kerja kelompok dan memberikan “gelar”
penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang
dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas. Misalnya dengan menyebut
mereka sebagai “kelompok OK”, kelompok LUAR BIASA”, dan sebagainya.
9. Whole class unit yaitu adanya diskusi kelas, kemudian tiap kelompok
mengirimkan perwakilan untuk mempresentasikan hasil diskusi yang telah
dilaksanakan. Pada saat ada kelompok yang mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya, tugas dari kelompok lain adalah menanggapi. Setelah hasil kerja
kelompok dipresentasikan, tugas guru adalah mengevaluasi dan membenahi jawaban
dari kelompok tersebut.
B. Unsur-unsur yang perlu
diperhatikan dalam Team Assisted Individualization (Robert E. Slavin:1995)
adalah sebagai berikut.
1. Team (kelompok) Peserta didik dikelompokkan dalam kelompok-kelompok
yang terdiri dari 4 sampai 5 orang peserta didik dengan kemampuan yang berbeda.
2. Tes Penempatan : Peserta didik diberi pre tes di awal pertemuan,
kemudian peserta didik ditempatkan sesuai dengan nilai yang didapatkan dalam
tes, sehingga didapatkan anggota yang heterogen (memiliki kemampuan berbeda)
dalam kelompok.
C.
Alasan Slavin Mengembangkan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI
Robert Slavin mengembangkan model pembelajaran
kooperatif tipe TAI ini di Johns Hopkins University bersama Nancy Madden dengan
beberapa alasan, yaitu :
1.
Model ini mengkombinasikan
keunggulan kooperatif dan program pengajaran individual.
2.
Model ini memberikan tekanan pada
efek sosial dari belajar kooperatif.
3.
TAI disusun untuk memecahkan
masalah dalam program pengajaran, misalnya dalam hal kesulitan belajar siswa
secara individual.
Model pembelajaran kooperatif tipe TAI ini
dikembangkan oleh Slavin untuk mata pelajaran matematika, khususnya untuk
materi keterampilan-keterampilan berhitung (computation skills).
D.
Langkah-langkah (sintaks) MetodePembelajaranKooperatif TAI
Langkah-langkah
Pembelajaran.
1.
Diawali dengan pengenalan
konsep oleh guru dalam mengajar secara kelompok (diskusi singkat) dan
memberikan langkahlangkah cara menyelesaikan masalah atau soal.
2.
Pemberian tes keterampilan yang
terdiri dari 10 soal.
3.
Pemberian tes formatif yang
terdiri dari dua paket soal, tes formatif A dan tes formatif B, masing-masing
terdiri dari 8 soal.\4) Pemberian tes keseluruhan yang terdiri dari 10 soal.
4.
Pembahasan untuk tes
keterampilan, tes formatif, dan tes keseluruhan.
5.
Belajar Kelompok
Berdasarkan tes penempatan, guru mengajarkan pelajaran
pertama,kemudian peserta didik bekerja pada kelompok mereka masing masing.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1.
Peserta didik berpasangan atau
bertiga dengan anggota kelompok mereka.
2.
Peserta didik diberi Lembar
Kerja Siswa (LKS) pembelajaran yang disiapkan guru untuk diskusi sebagai
pemahaman konsep materi yang akan dipelajari. Peserta didik diberi kesempatan
bertanya pada teman sekelompok atau guru untuk minta bantuan jika mengalami
kesulitan. Selanjutnya dimulai dengan tes pertama yaitu tes keterampilan.
3.
Masing-masing peserta didik
dengan kemampuannya sendiri mengerjakan 3 soal tes keterampilan yang pertama,
bila sudah selesai, peserta didik boleh melanjutkan 3 soal berikutnya. Begitu
sudah selesai baru melanjutkan 4 soal terakhir. Peserta didik yang mengalami
kesulitan bisa meminta bantuan pada teman sekelompoknya sebelum meminta bantuan
guru.
4.
Apabila sudah bisa
menyelesaikan soal tes keterampilan dengan benar, peserta didik bisa
melanjutkan mengerjakan tes formatif A yang terdiri dari 8 soal. Dalam tes ini
peserta didik juga bekerja sendiri-sendiri dulu sampai selesai. Jika peserta
didik dapat mengerjakan 6 soal dengan benar, maka peserta didik tersebut bisa
mengambil soal tes keseluruhan. Jika peserta didik tidak bisamenjawab 6 soal
dengan benar, guru merespon dan menampung semua masalah yang dimiliki peserta
didik. Guru boleh menyuruh peserta didik untuk bekerja kembali pada nomor-nomor
soal tes keterampilan dan kemudian mengambil soal tes formatif B, yaitu 8 soal
kedua yang isi dan tingkat kesulitannya sebanding dengan tes formatif A.
Selanjutnya peserta didik boleh melanjutkan ke tes keseluruhan. Peserta didik
tidak boleh mengambil soal tes keseluruhan sebelum dia bisa menyelesaikan tes
formatif dengan kelompoknya.
5.
Peserta didik kemudian
mengikuti tes keseluruhan. Tes ini merupakan tes terakhir dalam model
pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI), yang terdiri
dari 10 soal. Di sini peserta didik juga bekerja secara individu dulu sampai
selesai. Setelah selesai baru bisa berdiskusi dengan kelompoknya. Setelah tes
keseluruhan ini selesai kemudian dilakukan pembahasan dan penilaian bersama
antara guru dan peserta didik.
6.
Penilaian kelompok
Pada akhir pertemuan, guru menghitung nilai dari
masing-masing kelompok. Nilai ini berdasarkan pada jumlah rata-rata dari
anggota masing-masing kelompok dan ketelitian dari tes keseluruhan. Kriteria
pemberian predikat berdasarkan kemampuan kelompok. Kelompok dengan kemampuan
bagus diberi predikat Super Team, kelompok dengan kemampuan sedang diberi
predikat Great Team, kelompok dengan kemampuan kurang diberi predikat Good
Team. Pemberian predikat ini bertujuan untuk memotivasi dan member semangat
kepada masing-masing kelompokagar pada pada pembelajaranbselanjutnya mau
berusaha untuk melakukan yang lebih baik lagi. 7) Mengajar kelompok Setiap
pertemuan guru mengajar 10 sampai 15 menit untuk dua atau tiga kelompok yang
mempunyai nilai yang sama. Guru menggunakan konsep belajar yang diprogramkan
atau direncanakan sebelumnya. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan konsep
utama pada peserta didik. Pembelajaran dibuat untuk membantu peserta didik agar
mengerti dan memahami hubungan antara matematika yang mereka pelajari dengan
masalah kehidupan nyata. Ketika guru sedang mengajar dalam suatu kelompok,
peserta didik lain melanjutkan bekerja dalam kelompok mereka sendiri dengan
kemampuan individu masing-masing.
|
Fase
|
Penjelasan
|
|
Fase – 1 : Menyampaikan tujuan dan memotivasi
|
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
dan memotivasi siswa agar lebih giat dalam pembelajaran.
|
|
Fase – 2 : Menyajikan informasi
|
Guru menyajikan informasi dengan cara ceramah tentang
pokok bahasan materi.
|
|
Fase – 3 : Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok –
kelompok belajar
|
Guru membentuk kelompok, dimana kelompok tersebut terdiri
dari siswa – siswa yang kemampuannya heterogen. Dasar penegelompokan adalah
dengan melakukan placement test atau menggunakan data yang sudah ada
sebelumnya.
|
|
Fase – 4 : Membimbing kelompok bekerja dan belajar
|
Guru memberikan bimbingan seperlunya kepada masing –
masing kelompok dan mengawasi jalannya diskusi.
|
|
Fase – 5 : Evaluasi
|
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah
dipelajari siswa.
|
|
Fase – 6 : Memberikan penghargaan
|
Guru mencari upaya yang berkaitan dengan penghargaan atas
keberhasilan belajar siswa.
|
Penyusunan Kelompok pada Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TAI
Kelompok heterogen digunakan
dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted
Individualization atau Team Accelerated Instruction) karena beberapa
alasan, yaitu :
1. Kelompok
heterogen memberikan kesempatan untuk saling mengajar melalui tutor sebaya
(peer tutoring) dan saling mendukung
2. Kelompok
heterogen meningkatkan hubungan dan interaksi antar siswa walaupun berbeda ras,
agama, etnik, dan gender
3. Kelompok
heterogen memudahkan pengelolaan kelas karena pada setiap kelompok terdapat
siswa yang memiliki kemampuan akademis bagus, dengan demikian secara tidak
langsung guru mendapatkan asisten-asistem mengajar untuk siswa-siswa lain yang
berada di dalam kelompok yang sama. Kunci model pembelajaran kooperatif yang
menggunakan tipe Team Assisted Individualization adalah penerapan
bimbingan antar teman.
E.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Kooperatif
TAI
Kelebihan metode pembelajaran TAI :
1. Meningkatkan hasil belajar.
2. Meningkatkan motivasi belajar pada
siswa.
3. Dapat membantu siswa yang lemah.
4. Siswa diajarkan bekerjasama dalam
suatu kelompok.
5. Menimbulkan rasa tanggung jawab
dalam kelompok dalam menyelesaikan masalah.
Kekurangan metode pembelajaran TAI :
1. Dibutuhkan waktu yang lama untuk
membuat dan mengembangkan perangkat pembelajaran.
2. Guru mengalami kesulitan dalam
memberikan bimbingan pada siswa, karena dengan jumlah siswa yang banyak dalam
kelas maka akan semakin banyak kelompok yang terbentuk.
3. Tidak semua materi dapat diterapkan
menggunakan metode pembelajaran TAI.
4. Menimbulkan ketergantungan siswa,
dimana siswa yang kurang pandai secara tidak langsung akan bergantung pada
siswa yang pandai.
5. Menimbulkan sikap pasif kepada siswa
tertentu, karena dia hanya mengandalkan teman sekelompok dan tidak mau
berusaha.
6.
Tidak ada persaingan antar
kelompok
7.
Siswa yang lemah dimungkinkan
menggantungkan pada siswa yang pandai.
F.
Uraian Singkat Pemecahan Masalah
Kemampuan individu yang berbeda – beda bukanlah penghalang dari metode
pembelajaran ini, karena pada dasarnya metode pembelajaran kooperatif TAI ini justru lebih menekankan pada kemampuan
individu itu sendiri. Dengan dibentuknya kelompok, diharapkan siswa mampu
mengembangkan kemampuannya itu.Dari yang awalnya tidak tahu menjadi tahu dan
yang tidak paham menjadi paham.
Setelah guru memberikan gambaran materi, individu harus memahami materi itu
terlebih dahulu setelah itu baru mendiskusikannya dalam kelompok yang telah
dibentuk sebelumnya. Sehingga setiap individu memiliki kesempatan yang sama
untuk mengembangkan kemampuannya. Oleh karena itu, dengan metode pembelajaran
kooperatif TAI ini diharapkan dapat memajukan prestasi siswa dalam
pembelajaran.
0 komentar:
Posting Komentar