Click Here For Free Blog Templates!!!
Blogaholic Designs

Pages

Welcome To My Blog

http://tutorialterkini.blogspot.com/2013/02/animasi-cinta-bergerak-download-kata.html
Rabu, 01 April 2015


 MODEL TPS
A.    Pengertian Metode Think Pair and Share
Dalam  Nurhadi  (2005:  120),  Frank  Lyman  (1981)  think  pair  share merupakan metode pembelajaran  yang dapat mengaktifkan seluruh siswa selama proses pembelajaran dan memberikan kesempatan untuk bekeja sama antar siswa yang  mempunyai  kemampuan  heterogen.  Dikemukakan  oleh  Lie  (2002:56) bahwa, “think  pair  share  adalah pembelajaran  yang memberi siswa kesempatan untuk  bekerja  sendiri  dan  bekerjasama  dengan  orang  lain.  Think  pair share memiliki  prosedur  secara  eksplisit  dapat  memberi  siswa  waktu  lebih banyak  untuk  berpikir,  menjawab,  saling  membantu  satu  sama  lain  (Ibrahim, 2007:10)  dengan  cara  ini  diharapkan  siswa  mampu  bekerja  sama,  saling membutuhkan  dan  saling  bergantung  pada  kelompok-kelompok  kecil  secara kooperatif. Model pembelajaran  kooperatif   tipe   think  pair  share  merupakan  salah satu  model  pembelajaran  kooperatif  yang  mampu  mengubah  asumsi  bahwa metode resitasi dan diskusi perlu diselenggarakan dalam setting  kelompok secara keseluruhan.  Karakteristik  model  think  pair  share  siswa  dibimbing  secara mandiri,  berpasangan,  dan  saling  berbagi  untuk  menyelesaikan  permasalahan.
Model ini selain diharapkan dapat menjembatani dan mengarahkan proses belajar mengajar  juga  mempunyai  dampak  lain  yang  sangat  bermanfaat  bagi  siswa.
Beberapa  akibat  yang  dapat  ditimbulkan  dari  model  ini  adalah  siswa  dapat berkomunikasi  secara  langsung  oleh  individu  lain  yang  dapat  saling  memberi informasi  dan  bertukar  pikiran  serta  mampu  berlatih  untuk  mempertahankan pendapatnya jika pendapat itu layak untuk dipertahankan.
Pembelajaran  think  pair  share  dapat  mengembangkan  kemampuan mengungkapkan  ide  atau  gagasan  dengan  kata-kata  secara  verbal  dan membandingkan  ide-idenya  dengan  orang  lain.  Membantu  siswa  untuk  respek pada  orang  lain  dan  menyadari  akan  segala  keterbatasannya  serta  menerima segala perbedaan. Siswa dapat mengembangkan  kemampuan untuk menguji ide dan  pemahamannya  sendiri  dan  menerima  umpan  balik.  Interaksi  yang  terjadi selama pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir sehingga bermanfaat bagi proses pendidikan jangka panjang.
Dari  berbagai  pendapat  diatas  dapat  disimpulkan  bahwa  model pembelajaran  kooperatif  tipe  think  pair  share  adalah  model  pembelajaran  yangdapat mengaktifkan seluruh kelas karena siswa diberi kesempatan bekerja sendiri dan bekerja sama dengan orang lain  dalam kelompok kecil  sehingga  membantu siswa untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan dan  siswa dapat mengembangkan kemampuan untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri dan menerima umpan balik.
Peningkatan penguasaan isi akademis siswa terhadap materi pelajaran dilalui dengan tiga proses tahapan yaitu melalui proses thinking (berpikir) siswa diajak untuk merespon, berpikir dan mencari jawaban atas pertanyaan guru, melalui proses pairing (berpasangan) siswa diajak untuk bekerjasama dan saling membantu dalam kelompok kecil untuk bersama-sama menemukan jawaban yang paling tepat atas pertanyaan guru. Terakhir melalui tahap sharing (berbagi) siswa diajak untuk mampu membagi hasil diskusi kepada teman dalam satu kelas. Jadi melalui metode Think  Pair  Share  ini  penguasaan  isi  akademis  siswa  terhadap  materi pelajaran dapat meningkat dan pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
  1. Karakteristik Model Pembelajaraan Kooperatif Think Pair Share
Dinamakan TPS berdasarkan tahap utama dalam langkah-langkah yang ada pada saat pelaksanaannya (National Science Institute for Education, 1997), yaitu tiga langkah utamanya yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran, yaitu langkah Think (berpikir), Pair (berpasangan), dan Share (berbagi).
Think (berpikir). Pada langkah ini, pertama-tama guru memancing siswa melalui suatu pertanyaan permasalahan. Di sini, guru mengajak siswa untuk berpikir mengenai permasalahan tersebut untuk beberapa saat.
Pair (berpasangan). Pada langkah ini, siswa dapat mencari teman berpasangan untuk memecahkan permasalahan yang diberikan tadi. Siswa dapat berpasangan dengan teman sebangkunya untuk lebih mengefektifkan  waktu selama pembelajaran. Di sini, pasangan dapat saling bertukar ide atau pendapat guna memperoleh pemecahan masalah yang terbaik menurut keduanya.
Share (berbagi). Pada langkah ini, tiap-tiap pasangan dapat membagikan
hasil pemikiran mereka kepada teman lain dan kelas. Teknisnya, guru dapat memanggil tiap pasangan ke depan kelas untuk berbagi solusi, mendatangi tiap pasangan, atau mempersilahkan tiap pasangan yang mengajukan diri, dan lainnya.

Think Pair Share memiliki prosedur secara eksplisit dapat memberi siswa
waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab, saling membantu satu sama
lain (Ibrahim dalam Estiti, 2007:10). Pada tahap Think, terdapat “wait or
think time” yakni waktu berpikir. Maksudnya, siswa diberi waktu terlebih
dahulu untuk memikirkan dan memahami permasalahan yang diberikan.
Waktu tersebut diharapkan dapat dapat digunakan oleh siswa untuk
mencari solusi permasalahan yang diberikan berdasarkan pemikiran
mereka sendiri. Dengan adanya waktu berpikir ini tentu saja dapat
meningkatkan kreatifitas siswa dalam berpikir dan mengungkapkan
pendapatnya. Namun perlu diingat, waktu berpikir ini sebaiknya diberikan
dengan batasan yang tidak terlalu lama agar siswa dapat lebih cekatan
dalam berpikir dan dapat segera bertukar pikiran dengan sesama siswa lain
seperti yang terdapat pada langkah berikutnya dari model ini.
Setelah siswa memperoleh solusi versi mereka masing-masing dalam
waktu berpikir tersebut, mereka akan dipasangkan dengan siswa lainnya
pada tahap pair.
Di sini, mereka dapat saling bertukar pikiran dan pendapat guna
memperoleh solusi terbaik dari keduanya.  Selanjutnya, guru akan kembali
membimbing siswa untuk memasuki diskusi kelas pada tahap Share. Tiap
pasangan akan mempresentasikan solusi yang telah mereka peroleh pada
saat berpasangan. Dengan adanya “pasangan”, siswa tidak akan merasa
malu lagi dalam mengungkapkan pendapatnya ketika jawaban dari solusi
permasalahan yang mereka utarakan dirasa belum memenuhi.
Mereka tidak akan takut salah karena mereka merasa dapat berbagi “rasa
malu” yang mungkin timbul. Pada tahap Share ini juga dapat
menyadarkan siswa bahwa seringkali pendapat mereka yang pada awalnya
mereka anggap salah, ternyata tidak salah sama sekali. Dengan kata lain,
secara tidak langsung dapat menumbuhkan keberanian siswa dalam
berkomunikasi di depan kelas. Dengan cara ini diharapkan siswa mampu
bekerja sama, saling membutuhkan dan saling bergantung pada kelompok
kelompok kecil secara kooperatif. Keunggulan dan teknik ini adalah
optimalisasi partisipasi siswa, yaitu memberi kesempatan delapan kali
lebih banyak kepada setiap siswa untuk dikenali dan menunjukkan
partisipasi mereka kepada orang lain (Isjoni, 2006).


  1. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaraan Kooperatif Think Pair Share
-          Kelebihan:
1.      Siswa dapat merumuskan dan mengajukan pertanyaan yang diajarkan
2.      Siswa terlatih menerapkan konsep karena bertukar pendapat dan pemikiran dengan temannya untuk memecahkan masalah.
3.      Siswa lebih aktif dalam pembelajaran karena menyelesaikan tugasnya dalam kelompok.
4.      Siswa memperoleh kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
5.      Memungkinkan guru untuk lebih banyak memantau siswa dalam proses pembelajaran.
6.      Dapat meningkatkan pasrtisipasi siswa dalam pembelajaran sehingga interaksi belajar lebih mudah dilaksanakan
7.      Lebih mudah dan cepat membentuk kelompok
8.      Dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik
-          Kelemahan:
1.      Tidak selamanya mudah bagi siswa untuk mengatur cara berpikir  sistematik.
2.      Lebih sedikit ide yang masuk.
3.      Jika ada perselisihan, tidak ada penengah dari siswa dalam kelompok
yang bersangkutan sehingga banyak kelompok yang melapor dan dimonitor.
  1. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Model Pembelajaraan Kooperatif Think Pair Share
1.      Pendahuluan 
Pada tahap ini, guru menyampaikan pertanyaan yang merupakan permasalahan. Tahap ini dimulai dengan guru melakukan apersepsi, menjelaskan tujuan pembelajaran, dan menyampaikan pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan.
2.      Think
Pada tahap ini, siswa dituntut berpikir secara individual. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan jawaban dari permasalahan yang disampaikan guru. Langkah ini dapat dikembangkan dengan meminta siswa untuk menuliskan hasil pemikirannya masing-masing. Siswa membutuhkan penjelasan bahwa berbicara atau mengerjakan bukan bagian berpikir.
3.      Pair
Selanjutnya, setiap siswa mendiskusikan hasil pemikiran masing-masing dengan pasangan. Guru mengorganisasikan siswa untuk berpasangan dan memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan jawaban yang menurut mereka paling benar atau paling meyakinkan. Interaksi selama waktu yang disediakan dapat menyatukan jawaban jika suatu pertanyaan yang diajukan atau menyatukan gagasan apabila suatu masalah khusus yang diidentifikasi. Guru memotivasi siswa untuk aktif dalam kerja kelompoknya. Pelaksanaan model ini dapat dilengkapi dengan LKS berupa kumpulan soal latihan atau pertanyaan yang dikerjakan secara kelompok.
4.      Share
Pada langkah ini, guru meminta pasangan-pasangan untuk berbagi dengan keseluruhan keseluruhan kelas yang telah mereka bicarakan. Hal ini efektif untuk berkeliling ruangan dari pasangan ke pasangan dan melanjutkan sampai sekitar sebagian pasangan mendapat kesempatan untuk melaporkan hasil kelompoknya. Areans, (1997) disandur Tjokrodihardjo, (2003).
5.      Evaluasi
Langkah akhirnya yaitu menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah. Guru membantu siswa untuk melakukan evaluasi dan penguatan terhadap hasil pemecahan masalah yang telah mereka diskusikan.  Dalam hal peran guru dalam mengajar dapat dilihat dari aktivitas yang dilakukan oleh guru selama model diterapkan. Langkah-langkah penyelenggaraan model diskusi Think-Pair-Share dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tahap
Kegiatan guru
Tahap 1 menyampaikan tujuan
dan mengatur siswa

  1. Menyampaikan pendahuluan,
a.       motivasi,
b.      menyampaikan tujuan dasar diskusi
c.       apersepsi;
  1. Menjelaskan tujuan diskusi,
Tahap 2 mengarahkan diskusi
  1. Mengajukan pertanyaan   awal/permasalahan;
  2. Modeling
Tahap 3  menyelenggarakan
diskusi

  1. Membimbing/mengarahkan siswa dalam mengerjakan LKS secara mandiri (think);
  2. Membimbing/mengarahkan siswa dalam berpasangan (pair);
  3. Membimbing/mengarahkan siswa dalam berbagi (share);
  4. Menerapkan waktu tunggu;
  5. Membimbing kegiatan siswa,
Tahap 4 mengakhiri diskusi
Menutup diskusi.
Tahap 5 melakukan Tanya
jawab singkat tentang proses
diskusi
Membantu siswa membuat rangkuman
diskusi dengan Tanya jawab singkat
Sumber: Tjokrodihardjo, (2003)

0 komentar:

Posting Komentar