Click Here For Free Blog Templates!!!
Blogaholic Designs

Pages

Welcome To My Blog

http://tutorialterkini.blogspot.com/2013/02/animasi-cinta-bergerak-download-kata.html
Selasa, 24 Desember 2013


Katerampilan Berbahasa  Indonesia
A.    Pengertian Keterampilan Berbahasa
Keterampilan berbahasa merupakan sesuatu yang pentinguntuk dikuasai setiap orang. Dalam suatu masyarakat, setiap orang saling berhubungan dengan orang lain dengan cara berkomunikasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa keterampilan berbahasa adalah salah satu unsur penting yang menentukan kesuksesan mereka dalam berkomunikasi.
B.     Menfaat Keterampilan Berbahasa
Kita dapat memahami pikiran, perasaan, gagasan, dan fakta yang disampaikan oleh orang kepada kita.
C.     Aspek Keterampilan Berbahasa
Keterampilan berbahasa (language skills) mencakup empat keterampilan berikut.
1.      Keterampilan menyimak (listening skills)
2.      Keterampilan berbicara (speaking skills)
3.      Keterampilan membaca (reading skills)
4.      Keterampilan menulis (writing skills)
Ciri-ciri
Lisan
Tulisan
Reseptif
Mendengarkan
Membaca
Produktif
Berbicara
Menulis

Dalam memperoleh keterampilan berbahasa biasanya kita melalui suatu hubungan urutan yang teratur: mula-mula, pada masa kecil, kita belajar menyimak/mendengarkan bahasa, kemudian berbicara, membaca, dan menulis.
1.      Keterampilan menyimak (listening skills)
a.      Pengertian Menyimak
Menyimak merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif.
Menurut Bistok, (via Sutari, dkk, 1997:21) menyimak adalah suatu rentetan proses, mulai proses mengidentifikasi bunyi, menyusun penafsiran, menyimpan, dan menhubunkan penafsiran itu denga seluruh pengetahuan dan pengalaman.
macam tujuan dalam kegiatan menyimak yang dilakukan orang yan pada umumnya, yaitu: mendapatkan fakta, menganalisis fakta, mengevaluasi fakta atau informasi yang ada, mendapatkan inspirasi, mendapatkan hiburan, dan memperbaiki kemampuan berbiacara.
b.      Ragam Menyimak
Tarigan (2006: 35), menggambarkan aneka ragam menyimak sebagai berikut.
c.       Teknik Menyimak
Menyimak bukanlah suatu kegiatan satu arah. Langkag pertama dari kegiatan keterampilan menyimak ialah proses psikomotorik untuk menerima gelombang sauara melalui telinga dan mengirimkan implus-implus tersebut proses otak. Namun, proses tadi hanyalah permulaan dari suatu proses interaktif ketika otak bereaksi terhadap implus-implus tadi untuk mengirimkan sejumlah mekanisme kognitif dan afektif yang berbeda.
d.      Tujuan Pembelajaran Menyimak
Semi (1993: 98) mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran menyimak pda semua jenjang pendikan pada dasarnya dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1.      Persepsi, yakni ciri kognitif dari proses mendengarkan yang didasarkan pemahaman pengetahuan tentang kaidah-kaidah kebahasaan.
2.      Resepsi, yakni pemahaman pesan atau penafsiran pesan yang dikehendaki oleh pembicara.
e.       Teknik Pembelajaran Menyimak
Tarigan (1986: 52-73) mengemukakan beberapa macam teknik pembelajaran dalam menyimak, sebagi berikut.
1.      Dengar- Ulang Ucap
2.      Dengar- Tulis (Dikte)
3.      Dengar- Kerjakan
4.      Dengar- Terka
5.      Memperluas Kalimat
6.      Menemukan Benda
7.      Siman Berkata
8.      Bisik Berantai
9.      Menyelesaikan Cerita
10.  Identifikasi Kta Kunci
11.  Identifikasi Kalimat Topik
12.  Menyingkat/Merangkum
13.  Parafrase
14.  Menjawab Pertanyaan

2.      Keterampilan berbicara (speaking skills)
a.      Pengertian Berbicara
Berbicara adalah salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam lisan yang bersifat produktif.
Keterampilan berbicara pada hakikatnya merupakan keterampilan memproduksi arus sistem bunyi artikulasi untuk menyampaikan kehendak, kebutuhan perasaan, keinginan kepada orang lain.
b.      Ragam Berbicara
1.      Pidato
Pidato adalah berbicara didepan umum. Pidato bersifat ilmiah disebut ceramah. Teks pidato adalah bahn tulis yang digunakan untuk berpidato/berceramah.
2.      Diskusi
Diskusi berasal dari bahasa latin: discutere , yaiyu membeberkan maslah. Dalam arti luas diskusi berarti memberikan jawaban atas pertanyaan atau pembicaraan serius tentang suatu masalah objektif. Dalam arti sempit, diskusi berarti tukar-menukar pikiran yang terjadi didalam kelompok kecil dan kelompok besar.
3.      Menyampaikan Pengumuman
Menyampaik pengumuman berarti menyampaikan suatu hal yang perlu diketahui oleh khalayak ramai. Kegiatan ini diwujudkan dalam bentuk pidato. Ciri-ciri yang harus diperhatikan dalam membaca pengumuman diantaranya, yaitu volume suatu harus lebih keras, intonasi yang tepat, dan gaya penampilan yang menarik.
4.      Menyampaikan Argumentasi
Salah satu proses komunikasi untuk menyampaikan argumentasi karena harus mempertahankan pendapat, yaitu debat.
5.      Bercerita
Bercerita adalah pendongeng, pendongeng dapat berhasil dengan baik apabila bisa menghidupkan cerita tersebut.
6.      Musyawarah
Musyawarah mengandung arti perundingan, yaitu membicarakan sesuatu supaya mencapai kata yang sepakat.
7.      Wawancara
Wawancara (interview) merupakan salahs atu keterampilan berbicara yang digunakan sebagai metode pengumpulan bahan berita.
c.       Teknik Pembelajaran Berbicara
Tujuan keterampilan berbicara akan mencakup pencapaian hal berikut.
1.      Kemudahan berbicara
2.      Kejelasan
3.      Bertanggung jawab
4.      Membentukan pendengaran yang kritis
5.      Membenuk kebiasaan

3.      Keterampilan membaca (reading skills)
a.      Pengertian Membaca
Membaca adalah proses pengolahan bacaan secara kritis-kreatif yang dilakukan dengan tujuan memperoleh pemahaman yang bersifat menyeluruh tentang bacaan itu, dan penilaian terhadap keadaan, nilai, fungsi, dan dampak bacaan.
b.      Ragam Membaca
Jazir Burhan (1976) mengemukakan ada beberapa jenis membaca, antara lain membacaintensif, membaca kritis, membaca cepat, membaca untuk keperluan praktis, dan membaca utuk keperluan studi.
1.      Membaca Intensif
Membaca intensif adalah membaca yang dilakukan dengan hati-hati dan telit sekali, dan biasanya cara membacanya lambat-lambat. Tujuannya adalah untuk memahami keseluruhan bahan bacaan itu sampai kepada bgian yang sekecil-kecilnya.
2.      Membaca Kritis
Kegiatan membaca merupakn jenis kegiatan membaca yang dilakukan secara bijaksana, bukan hanya memcari kesalahan belaka. Penggunaan teknik mambaca kritis memberikan manfaat berupa penilaian yan beralasan serta pemahaman yang mantap sebagai akibat keterlibatan yang mendalam denagan bahan bacaan.
3.      Membaca Cepat
Membaca cepat merupakan jenis kegiatan membaca yag sangat  penting pada era yang menuntut segala sesuatunya serba cepat seperti sekarang ini.
Skiming dan Scanning adalah keterampilan membaca yang diatur secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien dapat menlong kita memberikan keputusan yang tepat terhadapat bahan-bahan itu.
4.      Membaca untuk Keperluan Praktis
Kegiatan membaca praktis merupakan penerapan kegiatan membaca secara praktis dalam kehidupan sehari-hari.
5.      Membaca untuk Keperluan Studi
Membaca untuk studi ialah membaca untuk memahami isi buku secara keseluruhan, baik pikiran pokok maupun pikiran-pikiran penjelas sehingga pemahaman yang komprehensif (mendalam dan untuh) tentang isi buku tercapai. Untuk memcapai membaca studi perlu melakukan persiapan tertentu dan mengetahui metode yang efektif dan efisien.
c.       Teknik Membaca
1.      Teknik Membaca Pre Reading Plan (PReP)
Teknik membaca Pre Reading Plan dikembangkan oleh Langer pada tahun 1981 dengan tujuan sebagai berikut: 1. Memberikan kesempatan kepada murid/mahasiswa untuk mengemukakan gagasan yang ada dalam bacaan dan memperluas gagasan tersebut serta mengevaluasinya dan 2. Menyediakan suatu prosedur bagi guru/dosen untuk mengukur pengetahuan murid/mahasiswa menggunakan pengetahuan yang dimilikinya sebelum membaca.
Prosedur Penggunaan Teknik PreP
a.       Melibatkan murid-murid/para mahasiswa dalam Diskusi Kelompok
Proses pelaksanaan diskusi terdiri atas tiga langaka.
Langkah 1
Asosiasi awal dengan konsep (apa yang muncul dalam pikiran anda ketika.....)
Guru/dosen perlu ,mendorong murid/para mahasiswa melakukan curah pendapat (brainstorming) dengan beberapa pertnyaan ( Apa yang muncul dalam pikiran Anda ketika...?Apa yang Anda pikirkan mengenai........? Apa yang mungkin Anda lihat, dengar, rasakan.....? Apa yang mungkin terjadi selanjutnya...........? ) ketika murid/ mahasiswa mengembangkan gagasan, guru/dosen mencatatnya dipapan tulis.
Langkah 2
Refleksi mengenai Asosiasi Awal (Apa yang membuat Anda memikirkan tentang...?)
Selama langkah kedua ini, murid-murid/para mahasiswa diminta menerangkan asosiasi yang telah dikembangkan pada langkah pertama. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong murid-murid menyadari dasar pengembangan asosiasi yang dilakukan sendiri dan yang dilakukan oleh teman-temannya, dan mengevaluasi kegunaan gagasan-gagasan mereka.
Langka 3
Reformasi Pengetahuan (Apakah Anda mempunyai gagasan-gagasan baru tentang..........?)
Pada langkah ini, guru/dosen menanyakab ==n kepada murid-murid/para mahasiswa apakah mereka mempunyai gagasan-gagasan baru atau gagasan-gagasan yang perlu diubah atau diperjelas. Langkah kedua sering diakhiri dengan munculnya ide-ide baru, sendangkah langkah ketiga memberikan kesempatan jika ada perubahan, pengulangan, revisi, atau penambahan. Peran guru/dosen dalam ketiga langkah tersebut adalah menerima dan menunjukkan rasa ingin tahu, bikan mengevaluasi dan mengkritik.
b.      Menganalisis Tanggapan Murid/Mahasiswa
Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada guru/dosen untuk memperoleh informasi diagnostik yang diperlukan untuk menetukakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid-murid/para mahasiswa. Langer mengusulkan agar para guru/para dosen menganalis asosiasi-asosiasi yang dikembangkan oleh murid/para mahasiswa. Ia menawarkan petunjuk-petunjuk untuk menentukan apakah murid/mahasiswa mempeoleh pengetahuan secara bail, kurang baik, atau sangat kurang baik, sebagai berikut.
1)      Murid-murid/para mahasiswa yang memiliki pengetahuan sedikit tentang suatu konsep pada umumnya memusatkan pada asosiasi-asosiasi tingkah rendah, yaitu morfem (prefiks, sufiks, atau kata dasar), kata-kata yang mudah dikenal, atau pengalaman yang tidak begitu relevan.
2)      Muridimurid/para mahasiswa ayng memiliki informasi agak banyak sebelum membaca, pada umumnya dapat menyebutkan contoh-contoh, sifat, atau menjelaskan ciri-ciri konsep.
3)      Murid-murid/para mahasiswa yang memiliki reformasi yang banyak tentang suatu topik sebelum membaca, pada umumnya membarikan informasi yang menunjukkan bahwa mereka dapat mengintegrasikan konsep tersebut dengan konsep-konsep yang lebih tinggi tingkatnya. Tanggapan-tanggapan mereka mungkin berbentuk analogi, definisi, hungungan, dan konsep-konsep superordinat (yang lebih luas).
2.      SQ3R
SQ3R merupakan metode membaca yang makin populer dan banyak digunakan. Metode ini dianggap sebagai metode membaca yang cukup efektif dan dapat menghasilkan pemahaman yang baik. SQ3R ialah metode membaca untuk menemukan ide-ide pkok dan pendukung ide pokok juga membantu pembaca dapat mengingat lebih lama. SQ3R mencakup lima langkah kegiatan secara berurutan yaitu.
Langkah 1: Survey (penelaahan pendahuluan)
Langkah 2:Question (bertanya)
Langkah 3: Read (baca)
Langkah 4: Recite (mengutarakan kembali)
Langkah 5: Review (menulang kembali)
d.      Pembelajaran Membaca dan Pembinaannya

4.      Keterampilan menulis (writing skills)
a.      Pengetian Menulis
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.
Fungsi dan tujuan menulis adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung.
b.      Ragam Tulisan
1.      Narasi
Narasi adalah jenis karangan yang menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman berdasarkan urutan waktu (kronologis).
2.      Deskripsi
Deskripsi adalah jenis karangan yang melukiskan atau menggambarkan suatu objek apa adanya, sehingga pembaca ikut juga merasakan, mengalami, melihat, dan mendengar apa yang ditulis si pengarang itu.  
3.      Eksposisi
Eksposisi adalah jenis karangan yang bertujuan menambah pengetahuan pembaca dengan cara memaparkan informasi secara akurat.
4.      Argumentasi
Argumentasi adalah jenis karangan yang bertujuan mempengaruhi pembaca dengan bukti-bukti, alasan, Tu pendapat yang kuat, sehingga gagasan yang dikemukakan penulis dapat diyakini/dipercaya oleh pembaca.
c.       Teknik Penulisan
Kemampuan menulis bisa dikembangkan dengan cara (1) sering menulis berdasarkan kegunaan (purpose) spesifik atau audience spesifik, (2) memahami fakta bahwa “menulis” adalah “menengok kembali” (writing is revising) atau memperdalam keahlian Anda, (3) memperoleh pengalaman editing yang akan bermanfaat tidak hanya untuk menulis akan tetapi secara keseluruhan bermanfaat untuk pengembangan kemampuan riset dan auditory atau observasi, dan (4) memublikasikan tulisan.
d.      Tujuan Pembelajaran Menulis
Keraf mengemukakan tujuan pengajaran keterampilan menulis sebagai berikut.
1.      Peserta didik mampu memilih dan menata gagasan dengan penalaran yang logis dan sistematis.
2.      Peserta didik mempun menuangkannya ke dalam bentuk-bentuk tututan bahasa Indonesia sesuai kaidah-kaidah bahasa Indonesia.
3.      Peserta didik mampu menuliskannya sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.
4.      Peserta didik mampu memilih ragam bahasa Indonesia sesuai konteks komunikasi.

Sumber: Dr. Sunarti,M.Pd dan Deri Anggraini, S.Pd. buku Keterampilan Berbahasa

0 komentar:

Posting Komentar