Click Here For Free Blog Templates!!!
Blogaholic Designs

Pages

Welcome To My Blog

http://tutorialterkini.blogspot.com/2013/02/animasi-cinta-bergerak-download-kata.html
Minggu, 29 Desember 2013
Bahaya Merokok: Akibat dan Bahaya Rokok


Bahaya rokok dan dampak rokok bagi kesehatan memang sudah dicantumkan dalam bungkus rokok yang dijual dipasaran. Disana disebutkan bahaya rokok untuk kesehatan "bisa menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin".

Akan tetapi, walaupun bahaya rokok serta zat rokok yang terkandung didalamnya sudah disebutkan bungkus, masih banyak masyarakat Indonesia yang merokok aktif. Bukan saja Indonesia, bahkan dunia.

bahaya rokok - bahaya merokok
Sebenarnya, perang terhadap rokok sudah dilakukan oleh berbagai orang secara individu maupun secara kelembagaan dan organisasi. Tidak salah akhirnya jika pada setiap tanggal 31 Mei seluruh dunia merayakan atau mengkampanyekan World No Tobacco Day, atau di Indonesia kita menyebutnya hari tanpa asap rokok.
kampanye anti rokok
Perlu diketahui, bahwa World No Tobacco Day tersebut adalah anggota dari badan kesehatan dunia-WHO. Jadi, bisa dipastikan bahaya merokok memang benar dan bukan main-main.

Nah, sebelum kita bicara tentang bahaya rokok, baiknya kita lihat dulu alasan kenapa rokok itu disebut berbahaya bagi kesehatan. Maksudnya adalah, mari kita lihat zat berbahaya rokok yang akan mengganggu kesehatan dalam setiap isapan rokok.


A. Zat Berbahaya dalam Rokok


1. Nikotin
Zat ini mengandung candu bisa menyebabkan seseorang ketagihan untuk trus menghisap rokok

Pengaruh bagi tubuh manusia :
  • menyebabkan kecanduan / ketergantungan
  • merusak jaringan otak
  • menyebabkan darah cepat membeku
  • mengeraskan dinding arteri

2. Tar
Bahan dasar pembuatan aspal yang dapat menempel pada paru-paru dan bisa menimbulkan iritasi bahkan kanker

Pengaruh bagi tubuh manusia :
  • membunuh sel dalam saluran darah
  • Meningkatkan produksi lendir diparu-paru
  • Menyebabkan kanker paru-paru

3. Karbon Monoksida
Gas yang bisa menimbulkan penyakit jantung karena gas ini bisa mengikat oksigen dalam tubuh.

Pengaruh bagi tubuh manusia :
  • mengikat hemoglobin, sehingga tubuh kekurangan oksigen
  • menghalangi transportasi dalam darah

4. Zat Karsinogen
Pengaruh bagi tubuh manusia :
  • Memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh

5. Zat Iritan
  • Mengotori saluran udara dan kantung udara dalam paru-paru
  • Menyebabkan batuk

Zat-zat asing berbahaya tersebut adalah zat yang terkandung dalam dalam ASAP ROKOK, dan ada 4000 zat kimia yang terdapat dalam sebatang ROKOK, 40 diantaranya tergolong zat yang berbahaya misalnya : hidrogen sianida (HCN) , arsen, amonia, polonium, dan karbon monoksida (CO).

B. Bahaya Rokok/Bahaya Rokok

1. Penyakit jantung
bahaya merokok buat jantung
Rokok menimbulkan aterosklerosis atau terjadi pengerasan pada pembuluh darah. Kondisi ini merupakan penumpukan zat lemak di arteri, lemak dan plak memblok aliran darah dan membuat penyempitan pembuluh darah. Hal ini menyebabkan penyakit jantung.

Jantung harus bekerja lebih keras dan tekanan ekstra dapat menyebabkan angina atau nyeri dada. Jika satu arteri atau lebih menjadi benar-benar terblokir, serangan jantung bisa terjadi.

Semakin banyak rokok yang dihisap dan semakin lama seseorang merokok, semakin besar kesempatannya mengembangkan penyakit jantung atau menderita serangan jantung atau stroke.

2. Penyakit paru
Risiko terkena pneumonia, emfisema dan bronkitis kronis meningkat karena merokok. Penyakit ini sering disebut sebagai penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Penyakit paru-paru ini dapat berlangsung dan bertambah buruk dari waktu ke waktu sampai orang tersebut akhirnya meninggal karena kondisi tersebut. Orang-orang berumur 40 tahun bisa mendapatkan emfisema atau bronkitis, tapi gejala biasanya akan*jauh lebih buruk di kemudian hari, menurut American Cancer Society.

3. Kanker paru dan kanker lainnya
Kanker paru2 sudah lama dikaitkan dg bahaya rokok, yang juga dapat menyebabkan terhadap kanker lain seperti dari mulut, kotak suara atau laring, tenggorokan dan kerongkongan. Merokok juga dikaitkan dengan kanker ginjal, kandung kemih, perut pankreas, leher rahim dan kanker darah (leukemia).

4. Diabetes
Merokok meningkatkan resiko terjadinya diabetes, menurut Cleveland Clinic. Rokok juga bisa naik menyebabkan komplikasi dari diabetes, seperti penyakit mata, penyakit jantung, stroke, penyakit pembuluh darah, penyakit ginjal dan masalah kaki.

5. Impotensi
Rokok merupakan faktor resiko utama untuk penyakit pembuluh darah perifer, yang mempersempit pembuluh darah yang membawa darah ke seluruh bagian tubuh. Pembuluh darah ke p3nis kemungkinan juga akan terpengaruh karena merupakan pembuluh darah yg kecil & dapat mengakibatkan disfungsi ereksi/impoten.

6. Menimbulkan Kebutaan
Seorang yang merokok menimbulkan meningkatnya resiko degenerasi makula yaitu penyebab kebutaan yang dialami orang tua. Dalam setudi yg diterbitkan dalam 'Archives of Ophthalmology' pada tahun 2007 menemukan yaitu orang merokok empat kali lebih mungkin dibanding orang yang bukan perokok untuk mengembangkan degenerasi makula, yg merusak makula, pusat retina, dan menghancurkan penglihatan sentral tajam.

7. Penyakit mulut
Penyakit mulut yang disebabkan oleh rokok antara lain kanker mulut, kanker leher, penyakit gigi, penyakit pada gigi dan nafas.

8. Gangguan Janin
Merokok berakibat buruk terhadap kesehatan reproduksi dan janin dalam kandungan dan kehamilan, termasuk infertilitas (kemandulan), keguguran, kematian janin, bayi lahir berberat badan rendah, dan sindrom kematian mendadak bayi.

9. Gangguan Pernafasan
bahaya merokok
Merokok meningkatkan risiko kematian karena penyakit paru kronis hingga sepuluh kali lipat. Sekitar 90% kematian karena penyakit paru kronis disebabkan oleh merokok.

Sebagai generasi muda bangsa yang dituntut lebih aktif dan berperan dalam negara, baiknya kita bisa memahami dan ikut mengkampanyekan 'no smoking' bukan hanya dihari kampanye 31 Mei, akan tetapi setiap hari dan setiap saat.

Mirisnya, saat ini Rokok sudah dikonsumsi oleh anak-anak dibawah umur dan sudah menjadi sebuah 'keharusan' dalam artian mereka sudah candu terhadap rokok tersebut. Mereka seakan terbebaskan oleh sebatang rokok yang mereka isap.

Jika saja anda adalah salah satu orang yang merokok aktif, cobalah untuk berhenti merokok dengan melakukan cara sebagai berikut. Hal penting yang harus dilakukan dalam berhenti merokok adalah NIAT yang sungguh-sungguh.
cara berhenti merokok

C.Cara Menghentikan Merokok

1. Niat yang sungguh-sungguh untuk berhenti merokok.
2. Belajar membenci rokok
3. Bergaullah dengan orang yang tidak merokok
4. Sering-sering pergi ke tempat yang ruangannya ber-AC
5. Pindahkan semua barang-barang yang berhubungan dengan rokok.
6. Jika ingin merokok, tundalah 10 menit lagi.
7. Beritau teman dan orang terdekat kalau kita ingin berhenti merokok.
8. Kurangi jumplah merokok sedikit demi sedikit.
9. Hilangkan kebiasaan Bengong atau menunggu.
10. Sering-seringlah pergi ke rumah sakit, agar tau pentingnya kesehatan.
11. Cari pengganti rokok, misalnya permen atau gula.
12. Coba dan coba lagi jika masih gagal.

Semoga informasi tentang Bahaya Rokok diatas bisa memeberikan kita pencerahan dan pemahaman yang lebih baik tentang dampak bahaya rokok.
http://kemonbaca.blogspot.com/2012/08/bahaya-merokok-akibat-dan-bahaya-rokok.html

Isi Kandungan Gizi Pempek - Komposisi Nutrisi Bahan Makanan 

 

 

Pempek adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.  Pempek mengandung energi sebesar 182 kilokalori, protein 9,2 gram, karbohidrat 27,8 gram, lemak 3,8 gram, kalsium 401 miligram, fosfor 116 miligram, dan zat besi 2,4 miligram.  Selain itu di dalam Pempek juga terkandung vitamin A sebanyak 13 IU, vitamin B1 0,16 miligram dan vitamin C 0 miligram.  Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Pempek, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.

Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Pempek :

Nama Bahan Makanan : Pempek
Nama Lain / Alternatif : Mpek-Mpek
Banyaknya Pempek yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Pempek yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Pempek = 182 kkal
Jumlah Kandungan Protein Pempek = 9,2 gr
Jumlah Kandungan Lemak Pempek = 3,8 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Pempek = 27,8 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Pempek = 401 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Pempek = 116 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Pempek = 2,4 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Pempek = 13 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Pempek = 0,16 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Pempek = 0 mg
Khasiat / Manfaat Pempek : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : P
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya.

Keterangan :
Riset/penelitian pada Pempek yang berbeda bisa menghasilkan perbedaan hasil yang didapat karena berbagai faktor yang mempengaruhi.  Mohon maaf apabila ada kesalahan atau kekurangan pada informasi daftar komposisi bahan makanan Pempek ini.  Semoga informasi kandungan gizi/nutrisi Pempek ini bisa bermanfaat untuk kita semua.  Terima Kasih. 
http://www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-gizi-pempek-komposisi-nutrisi-bahan-makanan.html

Isi Kandungan Gizi Gudeg Jogja - Komposisi Nutrisi Bahan Makanan 

 

 

 

 
Gudeg Jogja adalah makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.  Gudeg Jogja mengandung energi sebesar 160 kilokalori, protein 3,3 gram, karbohidrat 16 gram, lemak 9,2 gram, kalsium 62 miligram, fosfor 55 miligram, dan zat besi 12,8 miligram.  Selain itu di dalam Gudeg Jogja juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,15 miligram dan vitamin C 0 miligram.  Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Gudeg Jogja, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.

Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Gudeg Jogja :

Nama Bahan Makanan : Gudeg Jogja
Nama Lain / Alternatif : Gudeg Yogya
Banyaknya Gudeg Jogja yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Gudeg Jogja yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Gudeg Jogja = 160 kkal
Jumlah Kandungan Protein Gudeg Jogja = 3,3 gr
Jumlah Kandungan Lemak Gudeg Jogja = 9,2 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Gudeg Jogja = 16 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Gudeg Jogja = 62 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Gudeg Jogja = 55 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Gudeg Jogja = 12,8 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Gudeg Jogja = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Gudeg Jogja = 0,15 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Gudeg Jogja = 0 mg
Khasiat / Manfaat Gudeg Jogja : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : G
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya.

Keterangan :
Riset/penelitian pada Gudeg Jogja yang berbeda bisa menghasilkan perbedaan hasil yang didapat karena berbagai faktor yang mempengaruhi.  Mohon maaf apabila ada kesalahan atau kekurangan pada informasi daftar komposisi bahan makanan Gudeg Jogja ini.  Semoga informasi kandungan gizi/nutrisi Gudeg Jogja ini bisa bermanfaat untuk kita semua.  Terima Kasih.
http://www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-gizi-gudeg-jogja-komposisi-nutrisi-bahan-makanan.html
Selasa, 24 Desember 2013


Katerampilan Berbahasa  Indonesia
A.    Pengertian Keterampilan Berbahasa
Keterampilan berbahasa merupakan sesuatu yang pentinguntuk dikuasai setiap orang. Dalam suatu masyarakat, setiap orang saling berhubungan dengan orang lain dengan cara berkomunikasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa keterampilan berbahasa adalah salah satu unsur penting yang menentukan kesuksesan mereka dalam berkomunikasi.
B.     Menfaat Keterampilan Berbahasa
Kita dapat memahami pikiran, perasaan, gagasan, dan fakta yang disampaikan oleh orang kepada kita.
C.     Aspek Keterampilan Berbahasa
Keterampilan berbahasa (language skills) mencakup empat keterampilan berikut.
1.      Keterampilan menyimak (listening skills)
2.      Keterampilan berbicara (speaking skills)
3.      Keterampilan membaca (reading skills)
4.      Keterampilan menulis (writing skills)
Ciri-ciri
Lisan
Tulisan
Reseptif
Mendengarkan
Membaca
Produktif
Berbicara
Menulis

Dalam memperoleh keterampilan berbahasa biasanya kita melalui suatu hubungan urutan yang teratur: mula-mula, pada masa kecil, kita belajar menyimak/mendengarkan bahasa, kemudian berbicara, membaca, dan menulis.
1.      Keterampilan menyimak (listening skills)
a.      Pengertian Menyimak
Menyimak merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif.
Menurut Bistok, (via Sutari, dkk, 1997:21) menyimak adalah suatu rentetan proses, mulai proses mengidentifikasi bunyi, menyusun penafsiran, menyimpan, dan menhubunkan penafsiran itu denga seluruh pengetahuan dan pengalaman.
macam tujuan dalam kegiatan menyimak yang dilakukan orang yan pada umumnya, yaitu: mendapatkan fakta, menganalisis fakta, mengevaluasi fakta atau informasi yang ada, mendapatkan inspirasi, mendapatkan hiburan, dan memperbaiki kemampuan berbiacara.
b.      Ragam Menyimak
Tarigan (2006: 35), menggambarkan aneka ragam menyimak sebagai berikut.
c.       Teknik Menyimak
Menyimak bukanlah suatu kegiatan satu arah. Langkag pertama dari kegiatan keterampilan menyimak ialah proses psikomotorik untuk menerima gelombang sauara melalui telinga dan mengirimkan implus-implus tersebut proses otak. Namun, proses tadi hanyalah permulaan dari suatu proses interaktif ketika otak bereaksi terhadap implus-implus tadi untuk mengirimkan sejumlah mekanisme kognitif dan afektif yang berbeda.
d.      Tujuan Pembelajaran Menyimak
Semi (1993: 98) mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran menyimak pda semua jenjang pendikan pada dasarnya dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1.      Persepsi, yakni ciri kognitif dari proses mendengarkan yang didasarkan pemahaman pengetahuan tentang kaidah-kaidah kebahasaan.
2.      Resepsi, yakni pemahaman pesan atau penafsiran pesan yang dikehendaki oleh pembicara.
e.       Teknik Pembelajaran Menyimak
Tarigan (1986: 52-73) mengemukakan beberapa macam teknik pembelajaran dalam menyimak, sebagi berikut.
1.      Dengar- Ulang Ucap
2.      Dengar- Tulis (Dikte)
3.      Dengar- Kerjakan
4.      Dengar- Terka
5.      Memperluas Kalimat
6.      Menemukan Benda
7.      Siman Berkata
8.      Bisik Berantai
9.      Menyelesaikan Cerita
10.  Identifikasi Kta Kunci
11.  Identifikasi Kalimat Topik
12.  Menyingkat/Merangkum
13.  Parafrase
14.  Menjawab Pertanyaan

2.      Keterampilan berbicara (speaking skills)
a.      Pengertian Berbicara
Berbicara adalah salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam lisan yang bersifat produktif.
Keterampilan berbicara pada hakikatnya merupakan keterampilan memproduksi arus sistem bunyi artikulasi untuk menyampaikan kehendak, kebutuhan perasaan, keinginan kepada orang lain.
b.      Ragam Berbicara
1.      Pidato
Pidato adalah berbicara didepan umum. Pidato bersifat ilmiah disebut ceramah. Teks pidato adalah bahn tulis yang digunakan untuk berpidato/berceramah.
2.      Diskusi
Diskusi berasal dari bahasa latin: discutere , yaiyu membeberkan maslah. Dalam arti luas diskusi berarti memberikan jawaban atas pertanyaan atau pembicaraan serius tentang suatu masalah objektif. Dalam arti sempit, diskusi berarti tukar-menukar pikiran yang terjadi didalam kelompok kecil dan kelompok besar.
3.      Menyampaikan Pengumuman
Menyampaik pengumuman berarti menyampaikan suatu hal yang perlu diketahui oleh khalayak ramai. Kegiatan ini diwujudkan dalam bentuk pidato. Ciri-ciri yang harus diperhatikan dalam membaca pengumuman diantaranya, yaitu volume suatu harus lebih keras, intonasi yang tepat, dan gaya penampilan yang menarik.
4.      Menyampaikan Argumentasi
Salah satu proses komunikasi untuk menyampaikan argumentasi karena harus mempertahankan pendapat, yaitu debat.
5.      Bercerita
Bercerita adalah pendongeng, pendongeng dapat berhasil dengan baik apabila bisa menghidupkan cerita tersebut.
6.      Musyawarah
Musyawarah mengandung arti perundingan, yaitu membicarakan sesuatu supaya mencapai kata yang sepakat.
7.      Wawancara
Wawancara (interview) merupakan salahs atu keterampilan berbicara yang digunakan sebagai metode pengumpulan bahan berita.
c.       Teknik Pembelajaran Berbicara
Tujuan keterampilan berbicara akan mencakup pencapaian hal berikut.
1.      Kemudahan berbicara
2.      Kejelasan
3.      Bertanggung jawab
4.      Membentukan pendengaran yang kritis
5.      Membenuk kebiasaan

3.      Keterampilan membaca (reading skills)
a.      Pengertian Membaca
Membaca adalah proses pengolahan bacaan secara kritis-kreatif yang dilakukan dengan tujuan memperoleh pemahaman yang bersifat menyeluruh tentang bacaan itu, dan penilaian terhadap keadaan, nilai, fungsi, dan dampak bacaan.
b.      Ragam Membaca
Jazir Burhan (1976) mengemukakan ada beberapa jenis membaca, antara lain membacaintensif, membaca kritis, membaca cepat, membaca untuk keperluan praktis, dan membaca utuk keperluan studi.
1.      Membaca Intensif
Membaca intensif adalah membaca yang dilakukan dengan hati-hati dan telit sekali, dan biasanya cara membacanya lambat-lambat. Tujuannya adalah untuk memahami keseluruhan bahan bacaan itu sampai kepada bgian yang sekecil-kecilnya.
2.      Membaca Kritis
Kegiatan membaca merupakn jenis kegiatan membaca yang dilakukan secara bijaksana, bukan hanya memcari kesalahan belaka. Penggunaan teknik mambaca kritis memberikan manfaat berupa penilaian yan beralasan serta pemahaman yang mantap sebagai akibat keterlibatan yang mendalam denagan bahan bacaan.
3.      Membaca Cepat
Membaca cepat merupakan jenis kegiatan membaca yag sangat  penting pada era yang menuntut segala sesuatunya serba cepat seperti sekarang ini.
Skiming dan Scanning adalah keterampilan membaca yang diatur secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien dapat menlong kita memberikan keputusan yang tepat terhadapat bahan-bahan itu.
4.      Membaca untuk Keperluan Praktis
Kegiatan membaca praktis merupakan penerapan kegiatan membaca secara praktis dalam kehidupan sehari-hari.
5.      Membaca untuk Keperluan Studi
Membaca untuk studi ialah membaca untuk memahami isi buku secara keseluruhan, baik pikiran pokok maupun pikiran-pikiran penjelas sehingga pemahaman yang komprehensif (mendalam dan untuh) tentang isi buku tercapai. Untuk memcapai membaca studi perlu melakukan persiapan tertentu dan mengetahui metode yang efektif dan efisien.
c.       Teknik Membaca
1.      Teknik Membaca Pre Reading Plan (PReP)
Teknik membaca Pre Reading Plan dikembangkan oleh Langer pada tahun 1981 dengan tujuan sebagai berikut: 1. Memberikan kesempatan kepada murid/mahasiswa untuk mengemukakan gagasan yang ada dalam bacaan dan memperluas gagasan tersebut serta mengevaluasinya dan 2. Menyediakan suatu prosedur bagi guru/dosen untuk mengukur pengetahuan murid/mahasiswa menggunakan pengetahuan yang dimilikinya sebelum membaca.
Prosedur Penggunaan Teknik PreP
a.       Melibatkan murid-murid/para mahasiswa dalam Diskusi Kelompok
Proses pelaksanaan diskusi terdiri atas tiga langaka.
Langkah 1
Asosiasi awal dengan konsep (apa yang muncul dalam pikiran anda ketika.....)
Guru/dosen perlu ,mendorong murid/para mahasiswa melakukan curah pendapat (brainstorming) dengan beberapa pertnyaan ( Apa yang muncul dalam pikiran Anda ketika...?Apa yang Anda pikirkan mengenai........? Apa yang mungkin Anda lihat, dengar, rasakan.....? Apa yang mungkin terjadi selanjutnya...........? ) ketika murid/ mahasiswa mengembangkan gagasan, guru/dosen mencatatnya dipapan tulis.
Langkah 2
Refleksi mengenai Asosiasi Awal (Apa yang membuat Anda memikirkan tentang...?)
Selama langkah kedua ini, murid-murid/para mahasiswa diminta menerangkan asosiasi yang telah dikembangkan pada langkah pertama. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong murid-murid menyadari dasar pengembangan asosiasi yang dilakukan sendiri dan yang dilakukan oleh teman-temannya, dan mengevaluasi kegunaan gagasan-gagasan mereka.
Langka 3
Reformasi Pengetahuan (Apakah Anda mempunyai gagasan-gagasan baru tentang..........?)
Pada langkah ini, guru/dosen menanyakab ==n kepada murid-murid/para mahasiswa apakah mereka mempunyai gagasan-gagasan baru atau gagasan-gagasan yang perlu diubah atau diperjelas. Langkah kedua sering diakhiri dengan munculnya ide-ide baru, sendangkah langkah ketiga memberikan kesempatan jika ada perubahan, pengulangan, revisi, atau penambahan. Peran guru/dosen dalam ketiga langkah tersebut adalah menerima dan menunjukkan rasa ingin tahu, bikan mengevaluasi dan mengkritik.
b.      Menganalisis Tanggapan Murid/Mahasiswa
Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada guru/dosen untuk memperoleh informasi diagnostik yang diperlukan untuk menetukakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid-murid/para mahasiswa. Langer mengusulkan agar para guru/para dosen menganalis asosiasi-asosiasi yang dikembangkan oleh murid/para mahasiswa. Ia menawarkan petunjuk-petunjuk untuk menentukan apakah murid/mahasiswa mempeoleh pengetahuan secara bail, kurang baik, atau sangat kurang baik, sebagai berikut.
1)      Murid-murid/para mahasiswa yang memiliki pengetahuan sedikit tentang suatu konsep pada umumnya memusatkan pada asosiasi-asosiasi tingkah rendah, yaitu morfem (prefiks, sufiks, atau kata dasar), kata-kata yang mudah dikenal, atau pengalaman yang tidak begitu relevan.
2)      Muridimurid/para mahasiswa ayng memiliki informasi agak banyak sebelum membaca, pada umumnya dapat menyebutkan contoh-contoh, sifat, atau menjelaskan ciri-ciri konsep.
3)      Murid-murid/para mahasiswa yang memiliki reformasi yang banyak tentang suatu topik sebelum membaca, pada umumnya membarikan informasi yang menunjukkan bahwa mereka dapat mengintegrasikan konsep tersebut dengan konsep-konsep yang lebih tinggi tingkatnya. Tanggapan-tanggapan mereka mungkin berbentuk analogi, definisi, hungungan, dan konsep-konsep superordinat (yang lebih luas).
2.      SQ3R
SQ3R merupakan metode membaca yang makin populer dan banyak digunakan. Metode ini dianggap sebagai metode membaca yang cukup efektif dan dapat menghasilkan pemahaman yang baik. SQ3R ialah metode membaca untuk menemukan ide-ide pkok dan pendukung ide pokok juga membantu pembaca dapat mengingat lebih lama. SQ3R mencakup lima langkah kegiatan secara berurutan yaitu.
Langkah 1: Survey (penelaahan pendahuluan)
Langkah 2:Question (bertanya)
Langkah 3: Read (baca)
Langkah 4: Recite (mengutarakan kembali)
Langkah 5: Review (menulang kembali)
d.      Pembelajaran Membaca dan Pembinaannya

4.      Keterampilan menulis (writing skills)
a.      Pengetian Menulis
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.
Fungsi dan tujuan menulis adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung.
b.      Ragam Tulisan
1.      Narasi
Narasi adalah jenis karangan yang menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman berdasarkan urutan waktu (kronologis).
2.      Deskripsi
Deskripsi adalah jenis karangan yang melukiskan atau menggambarkan suatu objek apa adanya, sehingga pembaca ikut juga merasakan, mengalami, melihat, dan mendengar apa yang ditulis si pengarang itu.  
3.      Eksposisi
Eksposisi adalah jenis karangan yang bertujuan menambah pengetahuan pembaca dengan cara memaparkan informasi secara akurat.
4.      Argumentasi
Argumentasi adalah jenis karangan yang bertujuan mempengaruhi pembaca dengan bukti-bukti, alasan, Tu pendapat yang kuat, sehingga gagasan yang dikemukakan penulis dapat diyakini/dipercaya oleh pembaca.
c.       Teknik Penulisan
Kemampuan menulis bisa dikembangkan dengan cara (1) sering menulis berdasarkan kegunaan (purpose) spesifik atau audience spesifik, (2) memahami fakta bahwa “menulis” adalah “menengok kembali” (writing is revising) atau memperdalam keahlian Anda, (3) memperoleh pengalaman editing yang akan bermanfaat tidak hanya untuk menulis akan tetapi secara keseluruhan bermanfaat untuk pengembangan kemampuan riset dan auditory atau observasi, dan (4) memublikasikan tulisan.
d.      Tujuan Pembelajaran Menulis
Keraf mengemukakan tujuan pengajaran keterampilan menulis sebagai berikut.
1.      Peserta didik mampu memilih dan menata gagasan dengan penalaran yang logis dan sistematis.
2.      Peserta didik mempun menuangkannya ke dalam bentuk-bentuk tututan bahasa Indonesia sesuai kaidah-kaidah bahasa Indonesia.
3.      Peserta didik mampu menuliskannya sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.
4.      Peserta didik mampu memilih ragam bahasa Indonesia sesuai konteks komunikasi.

Sumber: Dr. Sunarti,M.Pd dan Deri Anggraini, S.Pd. buku Keterampilan Berbahasa